AT
Ahmad Tohari
29quotes
Quotes by Ahmad Tohari
"
Bila perempuan sudah berkata tidak, dan hanya tidak, maka susah. Lain bila “tidak” itu masih diikuti kata-kata lagi, masih berbuntut. Maka buntut itu, apa pun bunyinya, adalah sekadar prasyarat, sebuah tantangan yang harus ditundukkan.
"
Merugilah orang yang mengabaikan tiga perkara teras kehidupan. Yakni terampil, keutamaan, dan kepandaian. Bila triperkara ini ditinggalkan, punahlah citra keutamaan manusia. Dia tidak lebih utama daripada daun jati kering; melarat, mengemis, dan menggelandang.
"
Tak ada manusia yang lebih puas daripada dia yang baru saja berhasil menerangkan arti keberadaannya.
"
Betapa kecil manusia di tengah keperkasaan alam. Di bawah lengkung langit yang megah Nyai Sakarya beserta cucunya merasa menjadi semut kecil yang merayap-rayap di permukaan bumi, tanpa kuasa dan tanpa arti sedikit pun.
"
Kebanyakan buku tentang penderitaan keluarga orang yang dianggap terlibat G-30-S tahun 1965 ditulis dengan kemarahan. Buku ini malah mengalir dengan nuansa ketabahan dan keuletan menempuh ujian sejarah. Dan muaranya adalah pencerahan hidup dan kesyukuran.
"
Mereka mengira dengan melampiaskan dendam maka urusannya selesai. Nah, mereka keliru. Dengan cara itu bahkan mereka memulai urusan baru yang panjang dan lebih genting. Di dunia ini, Nak, tidak ada sesuatu yang berdiri sendiri. Tak suatu upaya apa pun yang bisa bebas dari akibat. Upaya baik berakibat baik, upaya buruk berakibat buruk.
"
Mereka mengira dengan melampiaskan dendam maka urusannya selesai. Nah, mereka keliru. Dengan cara itu bahkan mereka memulai urusan baru yang panjang dan lebih genting. Di dunia ini, Nak, tak ada sesuatu yang berdiri sendiri. Maksudku, tak suatu upaya apa pun yang bisa bebas dari akibat. Upaya baik berakibat baik, upaya buruk berakibat buruk.
"
Pengalaman-pengalaman yang lembut dan santai mungkin tidak tercatat dalam garis-garis kehidupan secara nyata. Namun pengalaman-pengalaman yang keras dan getir tentu akan tergores dalam-dalam pada jiwa, pada sikap dan perlakuan, dan tak mustahil akan mengubah sama sekali keperibadian seseorang.
"
Pacaran adalah soal rasa. Tapi apa kamu mau makan rasa? Kalau keasyikan sering memabukkan orang pacaran, apa orang bisa kenyang, membangun rumah, membiayai kehidupan keluarga, hanya dengan keasyikan? Jadi, perhitungan yang nalar juga harus ikut bicara.
"
Seorang anak Dukuh Paruk mempertanyakan mengapa orang-orang komunis demi anu enak saja menghapuskan hak hidup banyak manusia biasa dengan cara yang paling gewang. Dan mengapa orang-orang biasa melenyapkan orang-orang komunis, juga demi anu, dengan cara yang sama. Jadi mengapa manusia bisa tetap eksis ketika kemanusiaan mati.
Showing 1 to 10 of 29 results